• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
Jumat, Januari 22, 2021
KILAS BANDUNG
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
KILAS BANDUNG
Home Internasional

2021, Yaman Tak Henti Hadapi Risiko Krisis Kemanusiaan

by redaksi
13 Januari 2021
in Internasional
0
Harapan Kemajuan Tani di Panen Raya Uji Coba Nutrisi Bio Hayati MPPI

Anak-anak di Yaman mengalami busung lapar karena kekurangan makanan. Perang membuat harga bahan makanan tinggi dan sulit didapatkan. (Sumber foto : ACTNews)

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

 

Kilasbandung.com, SANAA – Tahun 2021, Yaman kembali menghadapi tantangan internasional, sebagaimana dilaporkan Komite Penyelamatan Internasional (IRC). Wakil Koordinator Nutrisi IRC Abeer Fowzi menerangkan, kepada Al Jazeera, Yaman menghadapi sedikit dukungan dari komunitas internasional sekaligus tantangan yang sangat banyak secara bersamaan.

“Dalam menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, dunia telah meninggalkan Yaman,” kata Fowzi, sebagaimana diterbitkan Al Jazeera pertengahan Desember lalu.

Menurut PBB, 80 persen dari 30 juta orang Yaman membutuhkan bantuan. Sekitar 13,5 juta orang Yaman saat ini menghadapi kerawanan pangan akut, termasuk 16.500 orang yang hidup dalam kondisi kelaparan.

BACAJUGA

Kemiskinan Makin Menjerat Keluarga Mervat Alhawy di Musim Dingin

Keluarga Aydah: Kami Menderita di Musim Panas maupun Hujan

Lebih dari 500 Hunian Rohingya di Cox’s Bazar Terbakar

Palestina Masih Dirundung Krisis Air Bersih

Manfaat Sumur Wakaf Disyukuri Warga Jabalia, Gaza

Sementara itu, Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore dalam pidatonya di agenda “Mencegah kelaparan di Yaman: Apa yang dapat kita lakukan sekarang dan pada 2021” menyatakan, Yaman sedang tertatih-tatih di tepi kehancuran total.

“Ini mungkin tempat paling berbahaya di dunia untuk seorang anak. Satu anak meninggal setiap 10 menit karena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah. Dua juta tidak bersekolah. Ribuan telah terbunuh, cacat, atau direkrut peperangan sejak 2015. Baru minggu lalu, 11 dilaporkan tewas, termasuk bayi berusia satu bulan,” kata Fore.

Ia mengatakan, pihaknya juga telah mengupayakan berbagai hal, antara lain merespons krisis nutrisi, meningkatkan respons terkait air dan kesehatan, memberikan pendidikan, konseling, dan bantuan tunai kepada keluarga. Namun, kebutuhan tumbuh lebih cepat dibanding bantuan yang datang. Ia pun berharap, di tahun berikutnya akses kemanusiaan diberikan lebih banyak kepada pelaku kemanusiaan. (Sumber : news.act.id)

Tags: Krisis YamanSolidaritas Kemanusiaan Dunia Islam (SKDI)
redaksi

redaksi

Related Posts

10 Truk Bantuan Pangan untuk Korban Gempa Sulbar Dikirimkan dari Makassar⁣
Internasional

Kemiskinan Makin Menjerat Keluarga Mervat Alhawy di Musim Dingin

20 Januari 2021
Darurat Bencana, ACT Ajak Masyarakat Bergerak Bersama Selamatkan Bangsa
Internasional

Keluarga Aydah: Kami Menderita di Musim Panas maupun Hujan

19 Januari 2021
Lebih dari 500 Hunian Rohingya di Cox’s Bazar Terbakar
Internasional

Lebih dari 500 Hunian Rohingya di Cox’s Bazar Terbakar

17 Januari 2021
Palestina Masih Dirundung Krisis Air Bersih
Internasional

Palestina Masih Dirundung Krisis Air Bersih

16 Januari 2021
Next Post
Bangkitkan Sejatinya Bangsa, Hadirkan Solusi Permasalahan Bangsa

Bangkitkan Sejatinya Bangsa, Hadirkan Solusi Permasalahan Bangsa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • Indonesia’s Largest Fleet Of Taxis Teams Up To Beat Ride-hailing Apps

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadapi Potensi Bencana, ACT Gelar Apel Siaga Relawan MRI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Si Jalak Harupat Siap Gelar Piala Dunia U-20

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wapres Sampaikan Pentingnya Peran WFZ di Masa Pandemi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gebyar Tanam Padi, Upaya Global Wakaf ACT dan YP3I Tingkatkan Kesejahteraan Petani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pelaku Pembunuhan Sekeluarga di Sigi Dikejar ke Gunung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lepas Bantuan untuk Masyarakat dari Global Wakaf ACT-YP3I, Gubernur Jatim: Terima Kasih Telah Memberikan Optimisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
KILAS BANDUNG

© 2020 Kilas Bandung

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas

© 2020 Kilas Bandung