Kilasbandung.com, KAYSERI – Pemerintah Turki memberlakukan karantina (lockdown) nasional sejak Kamis (29/4/2021) hingga pertengahan Mei mendatang. Kebijakan tersebut berlaku dikarenakan kasus penyebaran Covid-19 di Turki yang terus melonjak. Data Organisasi Kesehatan Dunia menyebutkan total kasus positif Covid-19 di Turki per Ahad (2/5/2021) telah mencapai 4.849.408 kasus, dengan diikuti 40.504 kasus kematian.
Karantina yang diterapkan pemerintah Turki turut berdampak pada kehidupan pengungsi Uighur di sana. Berdasarkan laporan yang dihimpun Tim Global Humanity Response Aksi Cepat Tanggap, banyak pengungsi Uighur, terutama di Kota Kayseri, yang kesulitan mendapatkan pekerjaannya imbas kebijakan tersebut.
“Alhasil banyak dari mereka yang tidak memiliki pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama kebutuhan pangan saat Ramadan,” cerita Amir Firdausi dari Tim GHR ACT.
Berikhtiar meredam krisis yang dialami pengungsi Uighur, ACT mengantarkan amanah Sahabat Dermawan berupa paket pangan kepada diapora Uighur di Karyseri. Sejumlah 300 jiwa menerima manfaat dari bantuan yang didistribusikan Selasa-Sabtu (25-29/4/2021) lalu.
Bantuan pangan diantarkan langsung ke tempat tinggal para pengungsi. Melewati lorong-lorong sepi dan gang sempit, relawan ACT menggotong langsung bantuan-bantuan pangan hingga ke depan pintu. Senyum semringah para pengungsi menyambut kedatangan relawan.
“Berkat kedermawanan, kini kelaparan yang dikhawatirkan para pengungsi bisa diminimalisir. Insyaallah, keluarga pengungsi Uighur dapat menjalani sisa Ramadan ini dengan lebih tenang,” tutur Amir.
Di akhir laporan Amir menegaskan, potensi Turki untuk memperpanjang karantina wilayah masih ada. Ia berharap para dermawan dapat terus memberikan bantuan agar para pengungsi Uighur dapat tetap terhindar dari kelaparan.[Sumber: News.act.id]