Kilasbandung.com – Tabrakan beruntun terjadi di turunan simpang traffic light Muara Rapak, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (21/1/2022) pagi.
Tabrakan tersebut menewaskan 5 orang dan belasan korban luka ringan. Tabrakan maut itu bermula oleh sebuah truk tronton berwarna merah bermuatan kontainer yang melaju dari arah jalan Soekarno Hatta dengan kecepatan tinggi. Diduga, truk mengalami rem blong dan supir tidak dapat mengendalikan.
Pantauan di lapangan, puluhan orang menjadi korban luka atas peristiwa itu. Ada yang tergeletak di jalanan bahkan ada yang terjepit di dalam kendaraan.
Detik-detik kejadian kecelakaan maut Balikpapan tersebar luas di media sosial. Bahkan, foto jenazah yang menjadi korban kecelakaan juga bebas diakses di Twitter, per Jumat (21/1/2022).
Tak sedikit netizen yang merespons unggahan tersebut, meminta akun pengunggah foto, menyensor gambar tubuh korban. Menurut psikolog klinis dewasa Wulan Ayu Ramadhani MPsi, foto korban kecelakaan yang tersebar di media sosial bisa memicu rasa syok dan kesedihan mendalam.
Kondisi psikis keluarga korban dan netizen yang melihat bisa saja ikut terdampak.
“Keluarga bisa saja masih syok dan trauma atau bahkan bisa jadi belum bisa menerima kondisi tersebut,” beber Wulan beberapa waktu lalu.
Senada, psikolog klinis Nuzulia Rahma Tristinarum dari Pro Help Center menyarankan setiap orang untuk bijak membagikan informasi kecelakaan di media sosial. Jangan sampai, kabar yang diberikan malah memicu rasa trauma dan cemas banyak orang.
“Cukup sebarkan beritanya saja. Karena kita tidak tahu apakah foto yang kita sebarkan tersebut dapat mentrigger kecemasan dan muncul kembali trauma pada orang lain yang melihatnya,” beber Rahma, saat dihubungi terpisah.