• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
Senin, Agustus 8, 2022
KILAS BANDUNG
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
No Result
View All Result
KILAS BANDUNG
Home Ekonomi

Damin: Sepenggal Cerita Nelayan Kerang Hijau di Teluk Jakarta

by redaksi
13 Maret 2021
in Ekonomi
0
Damin: Sepenggal Cerita Nelayan Kerang Hijau di Teluk Jakarta

Kredit foto : ACT

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Kilasbandung.com – Damin (28) sudah akrab dengan laut. Sejak berhenti sekolah di kelas 3 SD, nelayan di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, itu telah turut sang bapak mencoba peruntungan sebagai nelayan kerang hijau. Bermodal perahu dari kayu yang dibuat sendiri, Damin berangkat melaut di pagi hari dan pulang pada tengah hari.

Alat tangkap kerang atau bagan dibuat dari bambu yang ditancapkan di tengah laut lokasi budidaya. Enam atau tujuh bulan sekali Damin akan panen. “Nyelem kita. Kadang-kadang setengah jam, kadang satu jam, tergantung banyaknya kerang. Kedalaman 15-20 meter. Kita tanam di tengah (kedalaman laut), ada yang di pinggir,” kata Damin, ditemui usai pulang melaut, Selasa (9/3/2021).

Alat yang digunakan Damin bisa dibilang seadanya. Untuk bernapas selama setengah jam, bukan tabung oksigen yang digunakan, Damin mengandalkan mesin kompresor untuk menyuplai angin kencang sebagai udara. Hal itu ia lakukan untuk menghindari air masuk ke dalam mulut dan hidung. “Jadi kayak angin tambal ban aja,” ujar Damin sembari tertawa.

Baca Juga:  Mengenal Wakaf Uang dan Manfaatnya
Damin memeragakan penggunaan mesin kompresor sebagai alat bantu nafas saat menyelam. (Foto :ACTNews)

Damin sering mendengar efek samping kompresor yang ia gunakan, mulai dari tekanan udara ke kepala sampai oli yang bisa merembes dari penampung ke selang. Namun ia merasa sudah terbiasa dan selama ini menggunakan mesin kompresor.

BACAJUGA

Syarat Zakat Mal Menjadi Wajib

Zakat Penghasilan dari Warung Kelontong

Kenapa Sebaiknya Berzakat melalui Lembaga Amil Zakat?

8 Golongan Orang yang Berhak Menerima Zakat

5 Peluang Usaha Minim Modal di Tahun 2022

Hasil tangkapan kerang hijau Damin serahkan ke nelayan pemasar yang ada di dekat rumah. Sekali setor, ia bisa mengantongi sekitar Rp 300-400 ribu. Hasil itu tidak seberapa, sebab ada biaya bahan bakar kapal, oli mesin kompresor, dan perbekalan lain yang harus ia bayarkan. Harga jual juga sebenarnya tidak menentu. Tergantung permintaan pasar. Saat pandemi misalnya, harga kerang hijau anjlok.

Baca Juga:  ACT Hadirkan Operasi Pangan Gratis untuk Warga Gampong Paya Keureuleh

Bukan hanya harga jual, Damin juga harus berhadapan dengan cuaca Jika cuaca buruk terjadi di tengah laut, Damin akan terus menerjang karena tidak ada lagi pilihan. “Waktu itu aja sempat tiga hari nelayan enggak pada berangkat. Makan-tidur-makan-tidur saja di rumah. Kalau ada hasil keuntungan kemarin, masih bisa dipergunakan,” lanjut bapak dua anak ini.

Mencari Jalan Keluar

Tim Program Aksi Cepat Tanggap Apiko Joko Mulyanto menerangkan, nelayan kerang di teluk Jakarta kerap dihadapkan pada dilema yang pelik. Bukan hanya soal cuaca dan keselamatan menyelam yang telah menjadi isu menahun, terkikisnya mata pencaharian nelayan kerang juga berdampak pada kesejahteraan hidup.

Aksi Cepat Tanggap pun telah melakukan berbagai aksi dalam perjalanannya membantu nelayan di berbagai daerah. Bantuan itu antara lain berupa wakaf perahu dan dukungan pangan. “Meredam dilema sosial nelayan kerang di teluk Jakarta perlu langkah besar dan harus dilakukan berbagai pihak. Ikhtiar ini tentu kita upayakan,” pungkas Apiko.[Sumber: News.act.id]

Baca Juga:  Cerita Sahadah, Bersyukur Masih Bisa Menikmati Daging Kurban
redaksi

redaksi

Related Posts

Syarat Zakat Mal Menjadi Wajib
Ekonomi

Syarat Zakat Mal Menjadi Wajib

2 Mei 2022
Zakat Penghasilan dari Warung Kelontong
Ekonomi

Zakat Penghasilan dari Warung Kelontong

9 April 2022
Kenapa Sebaiknya Berzakat melalui Lembaga Amil Zakat?
Ekonomi

Kenapa Sebaiknya Berzakat melalui Lembaga Amil Zakat?

11 April 2022
salah satu golongan mustahik adalah
Ekonomi

8 Golongan Orang yang Berhak Menerima Zakat

5 Januari 2022
Next Post
Secara berkala, Bantuan Pangan Dihadirkan untuk Pengungsi Yaman

Secara berkala, Bantuan Pangan Dihadirkan untuk Pengungsi Yaman

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • snmptn unpad 2021

    Ingin Kuliah di Bandung? Ini Nilai Rata-rata Rapor SNMPTN Unpad

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Soju Halal Atau Haram? | Begini Faktanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Satukan Solidaritas! Dukung Perjuangan Muslimah India untuk Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sedekah Subuh | Keutamaan dan Tata Cara Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dusun Bambu, Objek Wisata Alam Terfavorit di Kawasan Lembang, Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hidden Gem di Bandung, Cocok untuk Libur Lebaran 2022

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
KILAS BANDUNG

© 2020 Kilas Bandung

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips

© 2020 Kilas Bandung