Kilasbandung.com – Krisis ekonomi yang terjadi di Lebanon, membuat masyarakat di negara tersebut kesulitan. Dilansir Aljazeera, lebih dari separuh penduduk Lebanon telah memasuki jurang kemiskinan dalam satu tahun terakhir, 23 persen di antaranya, tergolong sangat miskin. Bahkan, Lebanon merupakan satu dari dua negara di Timur Tengah yang paling tinggi mempekerjakan asisten rumah tangga dari negara lain, terpaksa harus mengurangi masuknya pekerja dari luar karena krisis ekonomi.
Meski tengah dilanda berbagai kesulitan, namun empati masyarakat Lebanon terhadap saudara di Indonesia tidak pernah sedikit pun luntur. Mereka paham betul bahwa Indonesia merupakan negara yang rawan mengalami bencana alam. Salah satu lembaga swadaya masyarakat di Lebanon, Ghirass, memberikan bantuan dana sebesar USD1.500 untuk program penanganan bencana nasional di Indonesia.
“Keadaan kita yang sulit tidak menjadi alasan kita untuk tidak saling membantu. Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang tersusun rapi. Sebagiannya menguatkan sebagian yang lain,” ujar pendiri sekaligus manager Ghirass, Syekh Ziad Radwan Taktak, Kamis (29/4/2021).
Sementara itu, Amir Firdausi dari tim Global Humanity Response ACT menerima langsung kedatangan Ghirass di Kantor ACT Jakarta Selatan. Menurut Amir, silaturahmi dengan Lebanon harus terus dijalin, terutama di masa sulit pandemi Covid-19 ini.
“Rencananya bantuan yang diberikan oleh Ghirass ini, akan kami berikan untuk saudara-saudara di tanah air yang terdampak bencana nasional,” ujar Amir.
Lebih lanjut, Amir menjelaskan bahwa kerja sama dengan pendiri Ghirass, Syeikh Zaid seperti ini, bukan yang pertama dilakukan. Di tahun-tahun sebelumnya, kerja sama juga rutin dilakukan oleh kedua belah pihak.
“Kita biasanya bekerja sama dalam program kurban untuk pengungsi Palestina dan Suriah yang ada di Lebanon. Sementara, di Ramadan ini kita tetap terus kerja sama memberikan bantuan pangan, bantuan iftar untuk para pengungsi di Lebanon, kemudian setelah Ramadan, kita kembali fokus terhadap menyuplai pasokan pangan untuk pengungsi di Lebanon dengan bantuan kurban,” jelas Amir.[Sumber: news.act.id]