• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
Senin, Agustus 15, 2022
KILAS BANDUNG
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
No Result
View All Result
KILAS BANDUNG
Home Nasional

Tujuh Kali Gempa Berturut di Salatiga-Ambarawa dalam Semalam

by redaksi
23 Oktober 2021
in Nasional
0
Gempa salatiga

(Sumber: iStock)

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

BACAJUGA

Indonesia Targets to Reduce Plastic Waste Up to 70 Percent by 2025

Penghafal Al-Qur’an di Cianjur Tidak Pernah Menyantap Daging

ACT Pertanyakan Keputusan Pencabutan Izin dari Kemensos

Permasalahan Telah Berlalu, ACT: Kami Sudah Berbenah

Bolehkah Berkurban dengan Berutang?

kilasbandung.com, JAKARTA – Kota Salatiga dan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, diguncang gempa dini hari hingga pagi tadi. Tercatat gempa terjadi sebanyak tujuh kali berturut-turut. BMKG menduga gempa yang terjadi dipicu oleh sesar Merbabu, Merapi dan Telomoyo.

Dikutip dari akun Twitter Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, berikut rentetan gempa yang terjadi:

  1. Pukul 00.32.05 WIB M3 (gempa magnitudo 3) kedalaman 6 km (13 km barat laut Salatiga)
  2. Pukul 00.42.54 WIB M2,9 kedalaman 11 km (7 km barat Salatiga)
  3. Pukul 01.25.00 WIB M2,5 kedalaman 5 km (12 km barat laut Salatiga)
  4. Pukul 02.35.57 WIB M2,5 kedalaman 13 km (12 km barat laut Salatiga)
  5. Pukul 05.29.51 WIB, M2,6 kedalaman 18 km ( 3 km Timur-Ambarawa)
  6. Pukul 05.39.21 WIB, M3 kedalaman 15 km (14 km barat laut Kota Salatiga)
  7. Pukul 06.33.46 WIB, M3 kedalaman 5 km (11 km barat laut Kota Salatiga).
Baca Juga:  Air Minum Wakaf Siap Dukung Aktivitas Ramadan di Masjid Istiqlal

Hingga kini belum ada laporan kerusakan dalam gempa Salatiga-Ambarawa. Namun sebelumnya, pada 24 September 1894 dan 17 Juli 1865, tercatat pernah terjadi gempa di Salatiga, Banyubiru dan Ambarawa, yang menyebabkan kerusakan hingga menyebabkan beberapa bangunan mengalami retak di tembok.

Tags: Bencana AlamBreaking NewsGempa BumiGempa Jawa Tengah
redaksi

redaksi

Related Posts

Indonesia Targets to Reduce Plastic Waste Up to 70 Percent by 2025
Nasional

Indonesia Targets to Reduce Plastic Waste Up to 70 Percent by 2025

19 Juli 2022
Penghafal Al-Qur’an di Cianjur Tidak Pernah Menyantap Daging
Nasional

Penghafal Al-Qur’an di Cianjur Tidak Pernah Menyantap Daging

8 Juli 2022
ACT Pertanyakan Keputusan Pencabutan Izin dari Kemensos
Nasional

ACT Pertanyakan Keputusan Pencabutan Izin dari Kemensos

6 Juli 2022
Permasalahan Telah Berlalu, ACT: Kami Sudah Berbenah
Nasional

Permasalahan Telah Berlalu, ACT: Kami Sudah Berbenah

5 Juli 2022
Next Post
blt subsidi gaji

Cek Status BLT Subsidi Gaji, Begini Caranya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • snmptn unpad 2021

    Ingin Kuliah di Bandung? Ini Nilai Rata-rata Rapor SNMPTN Unpad

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Soju Halal Atau Haram? | Begini Faktanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Satukan Solidaritas! Dukung Perjuangan Muslimah India untuk Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sedekah Subuh | Keutamaan dan Tata Cara Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dusun Bambu, Objek Wisata Alam Terfavorit di Kawasan Lembang, Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hidden Gem di Bandung, Cocok untuk Libur Lebaran 2022

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
KILAS BANDUNG

© 2020 Kilas Bandung

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips

© 2020 Kilas Bandung