kilasbandung.com, BATAM – Baru berusian enam bulan, Fadhli harus menghadapi ujian yang berat. Putra pertama pasangan Martias dan Wiwin tersebut mengidap hidrosefalus yang membuat kepala semakin hari semakin membesar dan mengganggu perkembangan. Saat ini, Fadhli hanya bisa terbaring di atas kasur setiap harinya.
Penyakit ini tentunya membutuhkan penanganan medis khusus untuk disembuhkan. Namun lagi-lagi Fadhli menerima kenyataan pahit bahwa kondisi ekonomi memaksanya harus bertahan dengan kondisinya sekarang. Martias, ayah Fadhli, bekerja di galangan kapal sebagai helper dengan gaji belasan ribu per jam. Akan tetapi, ia tak pernah full bekerja dalam satu bulan, sehingga berpengaruh pada uang yang didapat. Hal ini lah yang juga menjadi kendala pengobatan Fadhli, apalagi uang yang didapat sang ayah juga harus dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Belum pernah kerja pol satu bulan. Apalagi dalam empat bulan belakangan hanya 15-20 hari saja. Harus menemani Fadhli,” ungkapnya.
Saat ini, tak banyak yang bisa dilakukan orang tua untuk menyembuhkan Fadhli. Mereka hanya bisa tetap bekerja untuk terus mendapatkan pemasukan. Beban ekonomi pun semakin besar saat tempat tinggal yang mereka kontrak di kawasan Seibinti, Kecamatan Sagulung, Batam, masih menunggak tiga bulan.
“Ikhtiar terbaik akan kami lakukan untuk membantu Fadhli dan keluarganya. Semoga kedermawanan bisa segera tergalang agar Fadhli cepet tertangani dengan tepat,” ujar Khairul Hafiz dari tim Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Batam, Senin (13/9/2021).
Saat ini, ACT Batam tengah menggalang kepedulian melalui Indonesia Dermawan untuk pengobatan Fadhli. Diharapkan kedermawanan bisa segera terkumpul untuk keperluan pengobatan dan kebutuhan harian Fadhli dan keluarganya.[]