kilasbandung.com, JAKARTA – Pada dasarnya air merupakan kebutuhan dasar manusia yang dapat diakses oleh siapa pun. Namun pada kenyataannya, beberapa negara mengalami krisis air bersih sehingga miliaran orang sangat menanti akses air bersih dan layak untuk bertahan hidup.
Menurut data yang dihimpun dari World Resources Institute (WRI), sebanyak 1,8 miliar orang di 17 negara saat ini atau sekitar seperempat dari populasi dunia hidup di wilayah dengan persediaan air yang tak sebanding dengan kebutuhan warganya. Negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara adalah wilayah yang paling mengalami krisis air. Bank Dunia menyebut hal ini berdampak pada kerugian ekonomi di wilayah tersebut, diperkirakan 6-14 persen dari PDB pada tahun 2050 nanti.
Mendapati fakta tersebut, Global Wakaf-ACT berikhtiar dalam program pembangunan Sumur Wakaf, hal itu dilakukan sebagai wujud kepedulian atas penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi yang layak. “Alhamdulillah, kebermanfaatan pembangunan Sumur Wakaf menjangkau hingga penjuru dunia. Tahun 2021 Global Wakaf-ACT telah membangun Sumur Wakaf di sembilan negara, yakni Bangladesh, Ghana, Kenya, Mali, Palestina, Myanmar, Somalia, Uganda, dan Yaman,” jelas Said Mukaffiy dari Tim Global Humanity Response-ACT, Senin (28/6/2021).
Kebermanfaatan pembangunan Sumur Wakaf oleh Global Wakaf-ACT bahkan berhasil menjangkau lebih dari 150 ribu jiwa di negara-negara tersebut sepanjang Januari-Juni 2021.
“Ikhtiar membangun Sumur Wakaf harus selalu diperjuangkan Sahabat Dermawan, kita sebagai masyarakat yang memiliki akses air berlimpah selayaknya bersyukur karena saudara-saudara kita selalu dilanda kekeringan atau harus menempuh jarak berkilometer hanya untuk mendapatkan setetes air,” tambah Said. [untuk kemudahan berdonasi klik di sini]