kilasbandung.com, JAKARTA – Nama Dr. Eng. Asep Bayu Dani, Dosen dari Departemen Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), tercatat masuk ke daftar dua persen ilmuwan paling berpengaruh di dunia. Hal ini diumumkan UPI melalui situs Berita UPI.
“Salah satu ilmuwan Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut adalah Dr Eng Asep Bayu Dani Nandiyanto, ST., M.Eng., yang merupakan dosen berpangkat Associate Professor,” seperti yang dikutip dari berita UPI November tahun 2021 lalu.
Asep adalah seorang ilmuwan dan dosen yang bergerak di bidang teknologi partikel. Tidak hanya tahun ini, prestasi serupa juga ia dapatkan pada tahun 2020.
Karena adanya perbaikan peringkat di tahun 2021, sebetulnya Asep malah masuk dalam satu persen ilmuwan terbaik dunia.
Asep bekerjasama dengan timnya yang dinamai Nandiyanto Research Group. Ia bersama timnya melakukan penelitian dan publikasi di Kantor Penerbitan dan Jurnal UPI.

Hingga 23 Oktober 2021, timnya telah menerbitkan sebanyak 242 publikasi di Scopus dengan h-index 29.
Selama pandemi Covid-19, Asep telah menciptakan berbagai alat yang dapat digunakan untuk membantu menekan risiko penyebaran dan pengendalian kasus Covid-19. Alat tersebut berupa bilik sterilizer dan nano healing yang kini telah mendapatkan hak cipta juga hak paten.
“Keberhasilan kita adalah keberhasilan tim. Jangan pernah mengeluh dengan keadaan, namun jadikanlah keadaan sekarang sebagai sarana untuk maju,” tutur Asep, dikutip dari Berita UPI.
“Tetap semangat dan kita berikan sesuatu yang terbaik untuk negeri ini,” sambungnya.
Profil Asep, Dosen UPI yang Masuk Ilmuwan Berpengaruh Dunia

Asep Bayu atau yang memiliki nama lengkap Asep Bayu Dani Nandiyanto adalah seorang dosen yang lahir di Bandung, 19 September 1983.
Dikutip dari Detik, Asep menguasai Bahasa Indonesia, mahir Bahasa Inggris dan juga Bahasa Jepang.
Ia mengenyam bangku pendidikan S1-nya di Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2000-2005.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan S2-nya di Departemen Teknik Kimia Hiroshima University Jepang pada 2006-2008.
Lalu, ia menetap kembali di Jepang untuk meneruskan pendidikan jenjang S3-nya di Departemen Teknik Kimia, Graduate School of Engineering, Hiroshima University, Jepang, pada 2008-2001.

Dalam ranah keilmuwan, Asep pernah bergabung dalam Mahasiswa riset di Departemen Teknik Kimia, Hiroshima University Jepang.
Asep juga pernah menjadi profesor tamu di Nanotechnoogy, King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi. Lebih lanjut, Asep pernah menjadi peneliti di Japanese Society for the Promotion of Science (JSPS).
Kemudian, ia pernah menjabat sebagai asisten profesor di Departemen Teknik Kimia, Hiroshima University, Jepang, dan kini ia adalah asisten profesor di Departemen Kimia, UPI.