kilasbandung.com, JAKARTA – Suhu di Bandung panas dan mencekik selama seminggu terakhir. Hal ini dikarenakan kombinasi suhu tinggi dan kelembaban relatif tinggi.
Badan Meteorolog Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat suhu tertinggi yang teramati pada pekan ini antara 29,6 hingga 31,6 derajat Celcius.
Suhu maksimum yang dinilai oleh BMKG telah melampaui suhu maksimum normal Bandung sebesar 28,8 derajat Celcius.
“Selain itu, kelembapan relatif yang tercatat oleh BMKG Bandung dalam seminggu terakhir berkisar antara 89 persen-91 persen, dengan nilai normalnya yaitu 88 persen,” ucap Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, dikutip regional.kompas.com, Rabu (11/5/2022).
Ayu menyebut suhu di atas rata-rata karena beberapa alasan. Pertama, posisi gerak semu matahari yang pada saat ini berada di sekitar ekuator, sehingga kondisi pertumbuhan awan di wilayah Jawa Barat dan Pulau Jawa pada umumnya berkurang.
Ketika jumlah awan di atmosfer berkurang, jumlah energi matahari yang diterima oleh permukaan bumi meningkat, membuat cuaca siang hari terasa lebih panas dan lebih lembab.
Kedua, masih tingginya suhu permukaan laut (SPL) sehingga udara terasa lembap, karena proses evaporasi dan evapotranspirasi masih tinggi. Adanya perubahan fase air dari cair menjadi gas menyebabkan tingkat kelembapan udara di atmosfer menjadi tinggi.
Kelembapan relatif (Relative Humidity – RH) menyatakan perbandingan tekanan uap air dan tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama dengan satuan persen. Suhu udaranya tinggi mencerminkan kemampuan menampung uap air juga tinggi.
Kondisi ini diperkirakan akan berlanjut hingga akhir Mei atau akhir musim peralihan. Musim kemarau diperkirakan akan memasuki Bandung Raya pada awal hingga pertengahan Juni 2022.