kilasbandung.com, JAKARTA – Ribuan sapi dan domba divaksinasi untuk kurban Idul Adha guna memutus penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Dikutip dari viva.co.id, menjelang Idul Adha, jumlah hewan kurban akan bertambah seiring dengan kedatangan pedagang musiman. Sebelum pandemi COVID-19, stok sapi kurban mencapai 5.000 ekor dan 15.000 ekor domba
“Saat pandemi, jumlah sapi untuk kurban turun menjadi 3.500 ekor dan domba 12.000 ekor. Saya prediksi di saat ada PMK ini bisa jadi kondisi jumlahnya akan ada penurunan kembali seperti awal-awal COVID-19 karena hewan tidak mudah untuk mobilitas,” kata Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, dikutip dari viva.co.id, Senin (23/05).
Dari pemantauan, Ema memastikan tidak ada kasus positif penyakit mulut dan kuku pada ternak di Kota Bandung. Namun, Ema menegaskan Pemkot Bandung akan terus melakukan pencegahan penyebaran PMK
“Di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Subang itu sudah ditemukan kasusnya. Ibaratnya kita ini jadi terkepung dengan daerah-daerah yang terkonfirmasi aktif PMK. Maka, saat ini kami dan DKPP melakukan pengecekan intensif,” kata Ema.
Di Kota Bandung terdapat 50 peternak sapi dan 150 peternak domba. Dari 50 peternakan tersebut, Bandung memiliki 980 ekor sapi
Sedangkan, stok domba mencapai 1.118 ekor. Stok hewan ini rencananya akan divaksinasi hewan ternak, terutama yang akan dikurbankan.
Selain itu, seluruh ternak yang masuk Kota Bandung akan dilakukan rapid test. Ema mengakui hal ini masih terkendala anggaran.
“Satu box rapid ini bisa digunakan untuk 50 ekor, harganya Rp5,5 juta. Saya yakin para peternak bisa ikut membantu untuk tes rapid ini demi mencegah PMK terjadi di Kota Bandung. Saya juga akan upayakan dana dari anggaran belanja tak terduga (BTT),” katanya.