Kilasbandung.com – Pengajian anak-anak di rumah Ustaz Ahmad Muzammil (42) warga Dusun Sindet, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Jawa Timur diawali saat seorang tetangga meminta untuk mengajarkan anaknya mengaji. Namun, semakin hari semakin banyak anak-anak yang datang ke rumah Ustaz Muzammil tanpa diundang. Orang tuanya pun tidak datang untuk meminta mengajari anaknya, mereka datang dengan keinginan mereka sendiri.
Kini sudah ada 30 anak yang ikut mengaji di rumah Muzammil. Agar tidak makan waktu terlalu lama, Muzammil meminta bantuan sang istri. Karena semakin banyak yang datang untuk belajar mengaji, rumah Muzammil pun semakin sesak. Bahkan, ketika berwudhu mereka harus antre lama, sehingga Muzammil berinisiatif membuatkan tempat wudu di halaman rumah agar anak-anak yang datang mengaji tidak perlu lagi antre berwudu di kamar mandi yang berada di dalam rumah.
Dalam mengajar ngaji anak-anak, Muzammil tidak dibayar satu rupiah pun. Ia mengajar ngaji dengan suka rela. Baginya, yang terpenting anak-anak semangat dalam mengaji. Bahkan untuk kebutuhan listrik pun ia tanggung dari hasil berjualan tempura keliling.
Muzammil merupakan satu dari ribuan ustaz yang ikhlas mengajar membaca Al-Qur’an kepada anak-anak penerus Islam. Ia tak pernah sedikitpun mengharapkan bantuan dan bayaran. Demi mendukung perjuangannya, Global Zakat-ACT berikhtiar untuk memberikan bantuan berupa biaya hidup. “Terima kasih para dermawan, semoga manfaat program Sahabat Dai Indonesia bisa lebih lusa,” ungkap Muzammil.[Sumber: News.act.id]