• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
Senin, Agustus 8, 2022
KILAS BANDUNG
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
No Result
View All Result
KILAS BANDUNG
Home Internasional

Menengok Dampak Satu Dekade Perang Sipil Suriah

by redaksi
19 Maret 2021
in Internasional
0
Menengok Dampak Satu Dekade Perang Sipil Suriah

Ilustrasi. Satu dekade konflik Suriah membuat kerawanan pangan dan pengangguran bertambah. (Foto: ACTNews)

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Kilasbandung.com – SURIAH – Berawal dari demonstrasi damai yang dimulai sekelompok anak muda di Selatan Deera, Suriah. Massa berkumpul di jalan dan meneriakkan protes pada 15 Maret 2011. Beberapa hari berikutnya, penembakan terjadi dan menyebabkan 72 orang tewas. Eskalasi malah terus meluas dan  meningkat di berbagai wilayah di Suriah pada hari-hari berikutnya, dan dunia mencatat konflik itu masih berlanjut satu dekade setelahnya.

Lalu apa yang disisakan konflik ini? Tepat 10 tahun konflik, Syrian Observatory for Human Rights melaporkan perang saudara di Suriah telah merenggut 388.000 nyawa. Dari semua korban tewas tersebut, sebanyak 117.388 di antaranya merupakan warga sipil. Lebih lanjut lagi, sebanyak 22.000 korban tewas adalah anak-anak.

Ekonomi tentu ikutan morat-marit. Hampir 80% warga Suriah hidup dalam kemiskinan, dan 60% rawan pangan. Situasi keamanan pangan terburuk yang pernah terlihat di Suriah, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mata uang telah jatuh, sekarang menjadi 4.000 pound Suriah setara satu dolar di pasar gelap. Dibandingkan dengan tahun lalu yang setara dengan 700 dolar, dan 47 dolar pada awal konflik pada tahun 2011.

Baca Juga:  Bernaung dan Belajar di Rumah Yatim Suriah
Anak-anak Suriah di salah satu kamp pengungsian di perbatasan Suriah-Turki. Akibat serangan berkali-kali di Wilayah Idlib, ratusan ribu orang mengungsi dan mencari tempat yang lebih aman ke Idlib Utara setelah memanasnya wilayah Marat al Numan dan sekitarnya. (Foto : ACTNews)

“Ketika anda menggabungkan semua ini, tidak mengejutkan kita melihat peningkatan kerawanan pangan, peningkatan kelaparan. Bukan hanya meluas, dalam artian semakin banyak, tapi juga semakin dalam, yang berarti setiap orang lebih dekat dengan kelaparan hari ini daripada hari-hari sebelumnya,” Kata Arief Hussein Kepala Ekonom di Program Pangan Dunia PBB.

BACAJUGA

Daging Kurban jadi Kado Istimewa bagi Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Begini Cara Distribusi Hewan Kurban ke Luar Negeri

Bantuan Paket Pangan Hadir di Tengah Tingginya Angka Pengungsi di Suriah

Humanity Food Truck Siap Bagikan Iftar untuk Pengungsi Suriah Selama Ramadan

Satukan Solidaritas! Dukung Perjuangan Muslimah India untuk Keadilan

Demikian memang yang terasa kepada warganya. “Kehidupan di sini adalah potret penghinaan dan penderitaan sehari-hari,” kata seorang wanita di Damaskus. Suaminya kehilangan pekerjaan di toko elektronik bulan lalu. Sekarang keluarganya menarik sedikit tabungan tersisa, yang habis dengan cepat. Wanita itu berkata bahwa dia mengajar paruh waktu untuk membantu memenuhi kebutuhan. Seperti orang lain, dia berbicara dengan syarat identitasnya tetap tersembunyi.

Baca Juga:  Bantuan Pangan Hadir untuk Pengungsi Uighur di Turki Saat Karantina Wilayah

Dengan dua anak dan seorang ayah yang sudah lanjut usia yang harus dirawat, dia berkata bahwa hidup sangat sulit dan dia dicekam oleh kecemasan akan masa depan. Hingga baru-baru ini, dia dapat menyelundupkan obat-obatan ayahnya dari Lebanon. Tetapi sekarang Lebanon sedang mengalami krisis. “Saya pergi ke souk (pasar tradisional) dan benar-benar harus memikirkan prioritas, hanya membeli kebutuhan pokok untuk memasak. Saya mencoba untuk tidak melihat hal lain yang mungkin disukai anak-anak saya, ”katanya.

Komite Palang Merah Internasional juga melaporkan sekitar 13 juta orang, atau hampir tiga perempat dari populasi Suriah, sekarang bergantung pada bantuan kemanusiaan internasional untuk bertahan hidup, yang mana meningkat 20% dari tahun lalu. Hal-hal ini yang mesti ditanggung oleh warga Suriah selama 10 tahun belakangan dan entah berapa tahun ke depan selama konflik belum menemui ujungnya.[Sumber: News.act.id]

Baca Juga:  Begini Cara Distribusi Hewan Kurban ke Luar Negeri
redaksi

redaksi

Related Posts

Daging Kurban jadi Kado Istimewa bagi Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Internasional

Daging Kurban jadi Kado Istimewa bagi Pengungsi Rohingya di Bangladesh

21 Juni 2022
Begini Cara Distribusi Hewan Kurban ke Luar Negeri
Internasional

Begini Cara Distribusi Hewan Kurban ke Luar Negeri

15 Juni 2022
Bantuan Paket Pangan Hadir di Tengah Tingginya Angka Pengungsi di Suriah
Internasional

Bantuan Paket Pangan Hadir di Tengah Tingginya Angka Pengungsi di Suriah

20 Mei 2022
Humanity Food Truck Siap Bagikan Iftar untuk Pengungsi Suriah Selama Ramadan
Internasional

Humanity Food Truck Siap Bagikan Iftar untuk Pengungsi Suriah Selama Ramadan

8 April 2022
Next Post
Belum Berhasil di Ibu Kota, Syamsuri Pilih Kembali Bertani

Belum Berhasil di Ibu Kota, Syamsuri Pilih Kembali Bertani

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • snmptn unpad 2021

    Ingin Kuliah di Bandung? Ini Nilai Rata-rata Rapor SNMPTN Unpad

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Soju Halal Atau Haram? | Begini Faktanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Satukan Solidaritas! Dukung Perjuangan Muslimah India untuk Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sedekah Subuh | Keutamaan dan Tata Cara Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dusun Bambu, Objek Wisata Alam Terfavorit di Kawasan Lembang, Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hidden Gem di Bandung, Cocok untuk Libur Lebaran 2022

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
KILAS BANDUNG

© 2020 Kilas Bandung

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips

© 2020 Kilas Bandung