• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
Kamis, Agustus 18, 2022
KILAS BANDUNG
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
No Result
View All Result
KILAS BANDUNG
Home Ekonomi

Menyelami Makna Keberkahan

by redaksi
17 Februari 2021
in Ekonomi
0
Menyelami Makna Keberkahan

Kredit foto : ACT

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Kilasbandung.com – Banyak orang yang mengharapkan berkah atas apa yang telah mereka dapatkan. Ustaz Luqmanul Hakim menjabarkan apa yang dimaksudkan berkah sebenarnya yang secara istilah berarti ziyadatul khair, yang bermakna ‘bertambahnya kebaikan’.

Lebih jauh, ketika seseorang merasakan berkah dalam hidupnya, ia juga merasakan tiga hal yang bertambah dari dirinya. Yang pertama bertambah kebenarannya, bertambah kebaikannya, serta bertambah pula jamal atau bagus. Demikian yang dijelaskan Ustaz Luqmanul Hakim dalam kajian daring dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) bertemakan ‘Berkah Dunia dan Akhirat’ pada Selasa (16/2/2021) siang ini.

“Satu bertambah kebenarannya, dia semakin tahu mana hak mana batil. Yang kedua bertambah baiknya, bermanfaat berkontribusi, berfungsi, keluasan jaringan yang bisa merasakan apa yang sudah ia hadirkan. Yang ketiga yang harus bertambah jamal, atau bertambah bagus. Kalau bahasa zaman now itu packaging, casing. Handphone kalau dikasih casing jadi tambah bagus. Baju kalau dikasih kotak atau goodie bag, orang tambah semangat. Kadang-kadang dalam mengemas dakwah itu perlu packaging yang bagus,” jabar Ustaz Luqman.

Baca Juga:  Terdampak Banjir, Ningsih Libur Jualan Jamu Belasan Hari dan Minim Penghasilan

Keberkahan ini yang harus terlebih dahulu ditanamkan di dunia menurut Ustaz Luqman baru dapat dipanen juga di akhirat, sebagaimana doa seorang muslim: rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah. Ia mengajak para dermawan juga untuk menuai keberkahan ini secara benar.

BACAJUGA

Syarat Zakat Mal Menjadi Wajib

Zakat Penghasilan dari Warung Kelontong

Kenapa Sebaiknya Berzakat melalui Lembaga Amil Zakat?

8 Golongan Orang yang Berhak Menerima Zakat

5 Peluang Usaha Minim Modal di Tahun 2022

Pengungsi anak di lapangan Bawaslu Mamuju sedang membawa paket makanan dari Humanity Food Truck dari para dermawan. (Foto:ACTNews)

Kemudian ketika bicara tentang kebahagiaan, Ustaz Luqman mengatakan bahwa kebahagiaan seorang muslim tak terletak pada hartanya. Ia mengambil contoh Rasulullah tak mewariskan emas kepada umatnya. Namun, ia juga menjelaskan bahwa umat Islam bukan berarti harus hidup susah, melainkan hidup sederhana.

Baca Juga:  Ikhtiar Oom Gantikan Peran Suami jadi Tulang Punggung Keluarga

“Rasulullah tidur di pelepah kurma, betul. Tapi tahu tidak Rasulullah naik unta apa? Al-Qashwa namanya, unta terbaik, harganya miliaran, jenis untanya rahilah. Ia punya fisik paling kuat, mengangkat beban paling berat, dia tahu di mana letak air, dia punya GPS tahu arah mata angin. Kalau kita terjemahkan ke zaman sekarang, Rasulullah naiknya (mobil) Bugatti atau Hummer. Artinya apa? Baginda Rasulullah dan para sahabat kaya raya, tapi hidupnya sederhana,” jelas Ustaz Luqman.

Melihat kondisi umat Islam saat ini yang banyak yang justru dirundung kesulitan, Ustaz Luqman menyarankan untuk umat membersamai saudara-saudaranya secara berjamaah. Ia mengandalikan umat muslim masing-masing membawa lilin dan disatukan sehingga terang. Tetapi bila masing-masing berjalan terpisah, lilin itu kecil tenaganya.

Baca Juga:  Wakaf Ternak Produktif Siap Perkuat Ekonomi Umat Berbasis Pesantren

“Begitulah muslim kata Rasulullah, alaikum bil jamaah, hendaklah kalian berjemaah. Fainna syaithona al-wahid, sesungguhnya setan itu bersama yang sendirian. Hari ini kuantitas muslim banyak, tapi kualitasnya enggak ada. Kenapa enggak berkualitas? Karena kita enggak mau berjamaah,” ujar Ustaz Luqman.

Semangat jemaah seperti inilah yang sedang dikobarkan juga oleh ACT. Salah satunya melalui Gerakan Sedekah Pangan Nasional yang mengajak masyarakat untuk saling tolong menolong kepada sesamanya di masa sulit. Gerakan ini bertujuan untuk menopang kedaulatan pangan negeri mulai dari hulu ke hilir melalui program-program kemanusiaan terbaik. [Sumber: News.act.id]

redaksi

redaksi

Related Posts

Syarat Zakat Mal Menjadi Wajib
Ekonomi

Syarat Zakat Mal Menjadi Wajib

2 Mei 2022
Zakat Penghasilan dari Warung Kelontong
Ekonomi

Zakat Penghasilan dari Warung Kelontong

9 April 2022
Kenapa Sebaiknya Berzakat melalui Lembaga Amil Zakat?
Ekonomi

Kenapa Sebaiknya Berzakat melalui Lembaga Amil Zakat?

11 April 2022
salah satu golongan mustahik adalah
Ekonomi

8 Golongan Orang yang Berhak Menerima Zakat

5 Januari 2022
Next Post
Penjajahan dan Kemiskinan Membelenggu Petani di Gaza

Penjajahan dan Kemiskinan Membelenggu Petani di Gaza

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • snmptn unpad 2021

    Ingin Kuliah di Bandung? Ini Nilai Rata-rata Rapor SNMPTN Unpad

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Soju Halal Atau Haram? | Begini Faktanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Satukan Solidaritas! Dukung Perjuangan Muslimah India untuk Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sedekah Subuh | Keutamaan dan Tata Cara Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dusun Bambu, Objek Wisata Alam Terfavorit di Kawasan Lembang, Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hidden Gem di Bandung, Cocok untuk Libur Lebaran 2022

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
KILAS BANDUNG

© 2020 Kilas Bandung

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips

© 2020 Kilas Bandung