• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
Selasa, Maret 2, 2021
KILAS BANDUNG
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
KILAS BANDUNG
Home Ekonomi

Menyelami Makna Keberkahan

by redaksi
17 Februari 2021
in Ekonomi
0
Menyelami Makna Keberkahan

Kredit foto : ACT

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Kilasbandung.com – Banyak orang yang mengharapkan berkah atas apa yang telah mereka dapatkan. Ustaz Luqmanul Hakim menjabarkan apa yang dimaksudkan berkah sebenarnya yang secara istilah berarti ziyadatul khair, yang bermakna ‘bertambahnya kebaikan’.

Lebih jauh, ketika seseorang merasakan berkah dalam hidupnya, ia juga merasakan tiga hal yang bertambah dari dirinya. Yang pertama bertambah kebenarannya, bertambah kebaikannya, serta bertambah pula jamal atau bagus. Demikian yang dijelaskan Ustaz Luqmanul Hakim dalam kajian daring dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) bertemakan ‘Berkah Dunia dan Akhirat’ pada Selasa (16/2/2021) siang ini.

“Satu bertambah kebenarannya, dia semakin tahu mana hak mana batil. Yang kedua bertambah baiknya, bermanfaat berkontribusi, berfungsi, keluasan jaringan yang bisa merasakan apa yang sudah ia hadirkan. Yang ketiga yang harus bertambah jamal, atau bertambah bagus. Kalau bahasa zaman now itu packaging, casing. Handphone kalau dikasih casing jadi tambah bagus. Baju kalau dikasih kotak atau goodie bag, orang tambah semangat. Kadang-kadang dalam mengemas dakwah itu perlu packaging yang bagus,” jabar Ustaz Luqman.

Keberkahan ini yang harus terlebih dahulu ditanamkan di dunia menurut Ustaz Luqman baru dapat dipanen juga di akhirat, sebagaimana doa seorang muslim: rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah. Ia mengajak para dermawan juga untuk menuai keberkahan ini secara benar.

BACAJUGA

Ikhtiar Percepat Kedaulatan Pangan dengan Wakaf Sawah Produktif di Blora

Mewujudkan Mimpi Ocoh Miliki Rumah Layak

Warga NTB Berangkatkan 25 Ton Bantuan ke Sulbar

Hasil Tani Tak Mencukupi, Darto Kadang Menahan Makan

Sedekah yang Gerakkan Ekosistem Pangan dari Hulu hingga Hilir

Pengungsi anak di lapangan Bawaslu Mamuju sedang membawa paket makanan dari Humanity Food Truck dari para dermawan. (Foto:ACTNews)

Kemudian ketika bicara tentang kebahagiaan, Ustaz Luqman mengatakan bahwa kebahagiaan seorang muslim tak terletak pada hartanya. Ia mengambil contoh Rasulullah tak mewariskan emas kepada umatnya. Namun, ia juga menjelaskan bahwa umat Islam bukan berarti harus hidup susah, melainkan hidup sederhana.

“Rasulullah tidur di pelepah kurma, betul. Tapi tahu tidak Rasulullah naik unta apa? Al-Qashwa namanya, unta terbaik, harganya miliaran, jenis untanya rahilah. Ia punya fisik paling kuat, mengangkat beban paling berat, dia tahu di mana letak air, dia punya GPS tahu arah mata angin. Kalau kita terjemahkan ke zaman sekarang, Rasulullah naiknya (mobil) Bugatti atau Hummer. Artinya apa? Baginda Rasulullah dan para sahabat kaya raya, tapi hidupnya sederhana,” jelas Ustaz Luqman.

Melihat kondisi umat Islam saat ini yang banyak yang justru dirundung kesulitan, Ustaz Luqman menyarankan untuk umat membersamai saudara-saudaranya secara berjamaah. Ia mengandalikan umat muslim masing-masing membawa lilin dan disatukan sehingga terang. Tetapi bila masing-masing berjalan terpisah, lilin itu kecil tenaganya.

“Begitulah muslim kata Rasulullah, alaikum bil jamaah, hendaklah kalian berjemaah. Fainna syaithona al-wahid, sesungguhnya setan itu bersama yang sendirian. Hari ini kuantitas muslim banyak, tapi kualitasnya enggak ada. Kenapa enggak berkualitas? Karena kita enggak mau berjamaah,” ujar Ustaz Luqman.

Semangat jemaah seperti inilah yang sedang dikobarkan juga oleh ACT. Salah satunya melalui Gerakan Sedekah Pangan Nasional yang mengajak masyarakat untuk saling tolong menolong kepada sesamanya di masa sulit. Gerakan ini bertujuan untuk menopang kedaulatan pangan negeri mulai dari hulu ke hilir melalui program-program kemanusiaan terbaik. [Sumber: News.act.id]

redaksi

redaksi

Related Posts

Ikhtiar Percepat Kedaulatan Pangan dengan Wakaf Sawah Produktif di Blora
Ekonomi

Ikhtiar Percepat Kedaulatan Pangan dengan Wakaf Sawah Produktif di Blora

2 Maret 2021
Sumur Wakaf Kikis Permasalahan Air Bersih di Afrika
Ekonomi

Mewujudkan Mimpi Ocoh Miliki Rumah Layak

28 Februari 2021
Hasil Tani Tak Mencukupi, Darto Kadang Menahan Makan
Ekonomi

Warga NTB Berangkatkan 25 Ton Bantuan ke Sulbar

27 Februari 2021
Hasil Tani Tak Mencukupi, Darto Kadang Menahan Makan
Ekonomi

Hasil Tani Tak Mencukupi, Darto Kadang Menahan Makan

27 Februari 2021
Next Post
Penjajahan dan Kemiskinan Membelenggu Petani di Gaza

Penjajahan dan Kemiskinan Membelenggu Petani di Gaza

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • Indonesia’s Largest Fleet Of Taxis Teams Up To Beat Ride-hailing Apps

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadapi Potensi Bencana, ACT Gelar Apel Siaga Relawan MRI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dusun Bambu, Objek Wisata Alam Terfavorit di Kawasan Lembang, Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Johnny Depp Jokes About Assassinating Trump, Then Apologizes

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Watch Justin Timberlake’s ‘Cry Me a River’ Come to Life in Mesmerizing Dance

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Si Jalak Harupat Siap Gelar Piala Dunia U-20

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penyintas Gempa Sulbar Sangat Butuhkan Hunian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
KILAS BANDUNG

© 2020 Kilas Bandung

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas

© 2020 Kilas Bandung