• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
Selasa, Maret 2, 2021
KILAS BANDUNG
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
KILAS BANDUNG
Home Nasional

Penyandang Disabilitas Tetap Bertahan, Walau Kadang Tanpa Pemasukan

by redaksi
23 Februari 2021
in Nasional
0
Sepuluh Tahun Supartini Menenteng Dagangan Keliling Kampung

Pepen sedang membaca Alquran braille. (Kredit foto : ACTNews)

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Kilasbandung.com, JAKARTA – “”Paling nyapu, ngepel, beres-beres rumah. Atau ngurus ayam,” cerita” Pepen Effendi (49), menjelaskan apa saja aktivitasnya selama tak memiliki pasien pijat. Semenjak Covid-19, penyandang tunanetra ini memang mengaku permintaan untuk jasa pijat semakin menurun. Tadinya ia bisa mendapatkan lebih dari satu pasien dalam satu hari. Namun sekarang rata-rata hanya satu pasien, bahkan sempat tak ada sama sekali hampir selama satu pekan.

“Kalau mau dibilang mengeluh mah, mengeluh banget sekarang ini, pas ada Covid-19. Mau bayar kontrakan, mau bayar lampu, harus ngumpulin duit dahulu. Waktu PSBB yang pertama kali seminggu kosong. Banyaknya beras saja bantuan dari pemerintah, tapi duit mah kosong, enggak ada pemasukan,” kata Pepen pada Jumat (19/2/2021) lalu.

Setiap memijat, bayaran yang didapat Pepen pun tak pasti. Biasanya pasiennya memberi antara Rp25 ribu – Rp100 ribu sekali memijat. Demikian pula Mini (60), istri Pepen yang juga menyandang tunanetra. Pendapatan mereka kini jadi tumpuan bagi keluarga kecil dengan seorang anak tersebut.

“Saya sebelum corona mendingan, masih bisa beli ini, beli itu. Sekarang boro-boro. Hari raya kemarin juga enggak kebeli pakaian, enggak beli apa-apa,” ujar Mini. Untuk kebutuhan makan sehari-hari, Mini terkadang diberi beras oleh warga sekitar. Sering kali beras itu ia dapatkan dari pengajian-pengajian yang ia ikuti.

BACAJUGA

Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada

Sinergi ACT-Korps Marinir Bantu Korban Banjir melalui Gerakan Sedekah Pangan Nasional

Gerakan Sedekah Pangan Nasional untuk Kedaulatan Pangan Bangsa

Sepuluh Tahun Supartini Menenteng Dagangan Keliling Kampung

Beragam Aksi ACT dalam Banjir Jabodetabek 24 Jam Terakhir

Pepen dan Mini menerima paket pangan dari ACT. (Kredit foto : ACTNews)

Yang kini terasa kurang hanya lauknya saja. Menurut Mini sebelum pandemi, lauknya bisa lebih beragam dari apa yang sekarang ia masak. Terutama karena harga daging sekarang belum terlalu terjangkau baginya. “Saya kalau ada (bahannya), bisa masak daging, rendang, bikin lodeh, sayur apa pun bisa. Sekarang mah sayur bening-bening saja. Enggak ada lauknya,” ucap Mini sembari tertawa.

Namun di tengah kesulitan yang dialami, Mini juga sering membantu keponakannya yang kini menjadi yatim. Sering ia memberikan beras yang ia punya kepada keponakannya itu. “Kalau berasnya sudah tinggal sedikit, dia suka minta. Daripada dia enggak makan,” ujar Mini.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberikan bantuan Operasi Pangan Gratis kepada Pepen dan Mini untuk meringankan beban mereka saat ini. Gamal Naser dari Tim Program ACT Jakarta Barat berharap bantuan ini dapat berlanjut seterusnya. “Masih banyak lagi warga yang membutuhkan seperti Pak Pepen dan Ibu Mini. Sehingga kami berharap, bantuan ini ke depannya dapat meluas, khususnya di area Jakarta Barat sendiri,” tuturnya.

Operasi Pangan Gratis merupakan salah satu program ACT yang menggerakkan ikhtiar dari Gerakan Sedekah Pangan Nasional. Gerakan ini diinisaisai oleh ACT untuk terus berkomitmen menjaga kedaulatan pangan bangsa, mulai dari unsur petani dan pengelolaan pangan di hulu hingga pemenuhan pangan saudara sebangsa di hilirnya seperti yang diterima Pepen dan Mini. [Sumber : news.act.id]

Tags: bantuan panganGerakan Sedekah Pangan NasionalOperasi Pangan Gratis
redaksi

redaksi

Related Posts

Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada
Nasional

Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada

2 Maret 2021
Sinergi ACT-Korps Marinir Bantu Korban Banjir melalui Gerakan Sedekah Pangan Nasional
Nasional

Sinergi ACT-Korps Marinir Bantu Korban Banjir melalui Gerakan Sedekah Pangan Nasional

25 Februari 2021
Gerakan Sedekah Pangan Nasional untuk Kedaulatan Pangan Bangsa
Nasional

Gerakan Sedekah Pangan Nasional untuk Kedaulatan Pangan Bangsa

24 Februari 2021
Sepuluh Tahun Supartini Menenteng Dagangan Keliling Kampung
Nasional

Sepuluh Tahun Supartini Menenteng Dagangan Keliling Kampung

23 Februari 2021
Next Post
Sepuluh Tahun Supartini Menenteng Dagangan Keliling Kampung

Kantor ACT di Palestina: Bukti Totalitas Mendampingi yang Tertindas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • Indonesia’s Largest Fleet Of Taxis Teams Up To Beat Ride-hailing Apps

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadapi Potensi Bencana, ACT Gelar Apel Siaga Relawan MRI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dusun Bambu, Objek Wisata Alam Terfavorit di Kawasan Lembang, Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Johnny Depp Jokes About Assassinating Trump, Then Apologizes

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Watch Justin Timberlake’s ‘Cry Me a River’ Come to Life in Mesmerizing Dance

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Si Jalak Harupat Siap Gelar Piala Dunia U-20

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penyintas Gempa Sulbar Sangat Butuhkan Hunian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
KILAS BANDUNG

© 2020 Kilas Bandung

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Bandung
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas

© 2020 Kilas Bandung