Kilasbandung.com – Bagi warga Kota Bandung, Jalan Ciumbuleuit tak akan terdengar asing. Menyebutkan Ciumbuleuit rasanya juga bukan hal yang sulit. Berbeda dengan warga luar Bandung yang kerap kesulitan saat menyebutkannya.
Jalan Ciumbuleuit membentang dari pertigaan Jalan Setiabudi dan Jalan Cihampelas mengarah ke utara. Ada cukup banyak objek wisata dan kuliner di sana.
Karena keunikan namanya yang kurang familiar itu, muncul kemudian pertanyaan, apakah ada arti dari Ciumbuleuit? Jika ditanya artinya, mungkin warga Bandung sendiri pun banyak yang tak mengetahuinya.
Ketua Kelompok Studi Budaya (KSB) Sunda ‘Rawayan’, Agustin Purnawan mengungkap arti dari Ciumbuleuit. Konon, daerah Ciumbuleuit yang termasuk kawasan atas di Bandung dulunya merupakan daerah penghasil beras.
“Kenapa di daerah atas kok bisa tanam padi, padinya jenis padi huma di daerah Ciumbuleuit itu,” tutur Apun, begitu ia akrab disapa.
Saat panen tiba, padi pun disimpan di lumbung atau dalam bahasa Sunda disebut Leuit. Nah, di Ciumbuleuit itu terdapat leuit berukuran besar sehingga disebut ibu dari leuit-leuit kecil lainnya.
“Ciumbuleuit itu dari 3 kata, Ci itu air, umbu itu dari kata ambu yang berarti ibu dan leuit itu lumbung padi. Jadi Ciumbuleuit itu daerah dimana ada leuit yang besar,” tutur Apun.
Menurut penjelasan itu berdasar asal kata. Namun tidak menutup kemungkinan ada penafsiran lain, berdasarkan teori atau pandangan tertentu.
Jalan Ciumbuleuit kini berkembang menjadi sentra pendidikan dan bisnis. Jalan itu tak pernah sepi sehari-harinya.