Kilasbandung.com – Bahaya mikroplastik mungkin tidak banyak disadari. Tentu saja karena kehadiran plastik ini di dalam makanan atau kosmetik tidak banyak diketahui karena bentuknya yang sangat kecil. Itulah mengapa jenis plastik ini disebut sebagai mikroplastik.
Plastik memang sulit dilepaskan dari kehidupan manusia. Anda dapat menemukannya dengan mudah di rumah, swalayan, pasar, rumah makan, dan tempat-tempat lainnya.
Wujudnya sendiri dapat berupa kantong keresek, sedotan, kemasan makanan dan minuman, bahan mainan dan alat elektronik, hingga pakaian yang berbahan nilon atau sintetik. Mudahnya, produk apa pun yang mengandung polimer bisa disebut sebagai plastik.
Anda mungkin sudah tahu kalau material plastik sangat tahan lama dan sulit terurai. Sekalipun dikatakan terbuat dari bahan alami yang mudah terurai, komponen plastiknya akan tetap ada.
Seiring dengan berjalannya waktu, hasil uraian plastik tersebut akan pecah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Inilah yang kemudian disebut sebagai mikroplastik.
Mikroplastik dapat membahayakan kesehatan kita. Hal inilah yang menjadi fokus studi terbaru di Inggris. Mari simak ulasan selengkapnya!
1. Mikroplastik berbahaya untuk kesehatan sel manusia
Dimuat dalam Journal of Hazardous Materials pada 24 November 2021 kemarin, sebuah penelitian yang dipimpin oleh Evangelos Danopoulos dari Hull York Medical School ingin mencari tahu dampak paparan mikroplastik pada kesehatan sel manusia. Faktanya, studi ini adalah yang pertama membahas hal tersebut.
Bertajuk “A rapid review and meta-regression analyses of the toxicological impacts of microplastic exposure in human cells”, studi ini menemukan empat bahaya mikroplastik terhadap kesehatan sel manusia, yaitu:
- Hidup dan mati sel
- Dampak mikroplastik pada respons imun sel
- Kemampuan mikroplastik untuk menembus dinding sel
- Tingkat kerusakan sel
“Apa yang kami temukan adalah pada uji toksikologi, kami melihat berbagai reaksi termasuk kematian sel dan reaksi alergi sebagai potensi akibat dari menelan atau menghirup mikroplastik berjumlah tinggi,” ujar Evangelos.
2. Darimana sumber paparan mikroplastik tersebut?
Dalam studi tersebut, Evangelos menggunakan tiga studi terdahulunya untuk mengukur sumber paparan mikroplastik yang paling umum di dunia. Hasilnya, Evangelos dan timnya menemukan tiga sumber mikroplastik di dunia. Sering kali kita konsumsi sehari-hari, jenis-jenis sumber paparan mikroplastik yang paling umum yaitu:
- Boga bahari atau seafood
- Garam dapur
- Air minum
Seafood dikonsumsi dengan berbagai macam cara. Oleh karena itu, mengetahui jenis seafood dan konsumsinya dapat membuka wawasan terhadap toksisitas mikroplastik pada seafood. Kemudian, tingkat racun mikroplastik pada garam berbeda-beda tergantung pada sumbernya (dari air laut hingga sumur).
Sementara baik air keran dan botol mengandung mikroplastik, bahaya paparan mikroplastik tergantung dari berapa jumlah air yang diminum. Karena limbah plastik dan industri dapat mencemari air, paparan mikroplastik di air minum diprediksi akan meningkat di masa depan.
3. Jenis mikroplastik yang paling berbahaya
Memang, penelitian Evangelos membuka wawasan terhadap bahaya paparan mikroplastik terhadap kesehatan sel manusia. Akan tetapi, ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab. Salah satunya adalah bagaimana mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh bisa dikeluarkan?
Selain itu, Evangelos mengatakan bahwa viabilitas sel saat terpapar mikroplastik tergantung pada bentuk mikroplastik itu sendiri. Mikroplastik dengan bentuk asing yang beredar di lingkungan jauh lebih berbahaya dibanding mikroplastik dengan bentuk bundar karena dapat menyebabkan kematian sel.
“Sejauh ini, kebanyakan studi toksikologi telah menguji mikroplastik bundar. Oleh sebab itu, perlu diadakan pengujian terhadap mikroplastik dengan bentuk asing,” papar Evangelos.
Para peneliti menyayangkan bahwa meskipun berbagai pengujian telah memperlihatkan dampak mikroplastik pada sel, tetapi belum ada studi yang bisa membuktikan apa yang terjadi selanjutnya saat mikroplastik masuk ke dalam tubuh manusia.
Sementara penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan, temuan bahaya mikroplastik pada sel manusia oleh Evangelos membuka mata dunia akan bahaya plastik. Jika tak ditangani dengan baik, bukan tidak mungkin sisa-sisa plastik tersebut akan membunuh umat manusia di masa depan.